Laporan Observasi Lapangan Keluarga Miskin
LAPORAN
Observasi Lapangan Keluarga Miskin
Daerah Depnaker, Kelurahan jaka setia,
kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi
Disusun Oleh :
Hilda Tasya Salsabila
52417766
1IA21
UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian
, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan
oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan saat ini memang merupakan suatu
kendala dalam masyarakat ataupun dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Kemiskinan menjadi masalah sosial karena ketika kemiskinan mulai merabah atau
bertambah banyak maka angka kriminalitas yang ada akan meningkat. Banyak orang
saat ini menerjemahkan kemiskinan sebagai pangkal penyebab masalah sosial dan
ekonomi.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya observasi ini adalah
untuk mengetahui apa saja penyebab terjadinya kemiskinan dan mengetahui
kegiatan sehari-hari warga sekitar Depnaker, kelurahan Jaka Setia, Kecamatan
Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
BAB
2
TEMUAN LAPANGAN ( HASIL OBSERVASI )
2.1 Pemetaan
Keluarga Miskin
Pemetaan keluarga miskin ini dimulai
dengan meminta keterangan data penduduk sekitar dari RT setempat, dari keterangan yang
saya dapat terdapat kurang lebih 5 kepala keluarga yang masuk ke dalam kategori
keluarga miskin. Data yang diperoleh berupa jenis pekerjaan kepala keluarga,
dan jenis tempat tinggal yang ditempati.
Terdapat 2 kepala keluarga yang bekerja mengais
sampah-sampah plastik yang nantinya akan di daur ulang, dan 3 lagi bekerja
serabutan seperti mengojek dan kadang menjadi kuli bangunan jika terdapat
panggilan. Penghasilan yang mereka dapat belum cukup untuk membiayai kebutuhan anak
dan istri mereka, hanya cukup untuk membeli makan seadanya, anak-anak mereka
dibiarkan putus sekolah untuk membantu mencari uang. Meskipun, Tempat yang
mereka tinggali adalah rumah/ tanah milik mereka sendiri, namun masih terbilang tidak
layak untuk ditempati, lahan yang sempit dan kumuh, harus menampung rata rata
lebih dari 3 jumlah anggota keluarga per kepala keluarga. Lingkungan sekitarnya
pun tidak layak, karena dekat dengan pekebunan liar serta tumpukan sampah, yang dapat menjadi sumber penyakit.
2.2
Indikator Kemiskinan
Indikator kemiskinan dapat dilihat dari :
1. kurangnya pangan, sandang dan rumah yang tidak layak.
2. Terbatasnya kepemilikan tanah dan alat-alat produktif.
3. Pendidikan yang rendah, menjadikan akses terhadap ilmu pengetahuan yang terbatas.
4. kurangnya jaminan dan kesejahteraan hidup.
1. kurangnya pangan, sandang dan rumah yang tidak layak.
2. Terbatasnya kepemilikan tanah dan alat-alat produktif.
3. Pendidikan yang rendah, menjadikan akses terhadap ilmu pengetahuan yang terbatas.
4. kurangnya jaminan dan kesejahteraan hidup.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kondisi
kemiskinan sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan rendahnya kualitas
hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan
rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan
pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan terpadu dari
pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.
3.2 Saran
Pemerintah
sebaiknya menjalankan program terpadu dan bertanggung jawab agar dapat segera
mengatasi masalah kemiskinan di daerah sekitar, dan sebagai masyarakat sekitar tingkatkan
kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang masih mengalami
kemiskinan.
Komentar
Posting Komentar